Disaat kita ingin menjadi orang lain, ternyata ada seseorang yang ingin menjadi seperti kita
Udah beberapa hari ini gw lagi ngebet banget baca buku. buku yang gw baca itu berjudul 9 Matahri. sekarang sih udah ampir kelar bacanya, eh pas waktu gw mw udahan baca bukunya gw ngebaca kalimat yg berbunyi kurang lebih seperti ini "when you're wishing to be someone else, someone else in somewhere is wishing to be you." Dan setelah gw perhatiin-perhatiin ternyata tu kalimat dalem banget maknanya. gw ngeras diri gw yang selama ini selalu ingin menjadi orang lain bener-bener kelewatan. gw baru ngeras klo gw bener-bener nggak bersyukur dengan keadaan gw yang sejahtera sekarang ini. Rasanya gw emang udah bener-bener keterlaluan sama zat yang menciptakan gw. Gw nggak menerima diri gw apa adanya. Nyesel banget rasanya. Tapi semoga zat yang Maha Mengetahui itu mengetahui apa isi hati gw dan bisa memaafkan keangkuhan diri gw.
jadi, ada banyak hal yang bisa gw petik dari kalimat diatas adalah, bahwa kita harus mensyukuri apa yang kita miliki karena ini lah yang terbaik yang diberikan oleh zat yang menciptakan kita, karena sesungguhnya Dia maha tahu apa yang akan terjadi. trus juga kita jangan keterlaluan untuk mencontoh atau meniru orang lain. jadikanlah orang lain itu hanya untuk memperbaiki diri kita. jangan jadikan ia merusak kepribadian kita yang telah diberikan oleh maha Pencipta. dan terakhir, serendah-rendahnya manusia, sehina-hinanya manusia itu, sesungguhnya ada yang mengagumi nya. mungkin memang bukan sesama manusia tapi ingatlah masi ada zat yang mengagumi kita yaitu Allah dan para malaikat nya yang selalu mendoakan kita sebagai Khalifah di muka bumi ini.
jadi, ada banyak hal yang bisa gw petik dari kalimat diatas adalah, bahwa kita harus mensyukuri apa yang kita miliki karena ini lah yang terbaik yang diberikan oleh zat yang menciptakan kita, karena sesungguhnya Dia maha tahu apa yang akan terjadi. trus juga kita jangan keterlaluan untuk mencontoh atau meniru orang lain. jadikanlah orang lain itu hanya untuk memperbaiki diri kita. jangan jadikan ia merusak kepribadian kita yang telah diberikan oleh maha Pencipta. dan terakhir, serendah-rendahnya manusia, sehina-hinanya manusia itu, sesungguhnya ada yang mengagumi nya. mungkin memang bukan sesama manusia tapi ingatlah masi ada zat yang mengagumi kita yaitu Allah dan para malaikat nya yang selalu mendoakan kita sebagai Khalifah di muka bumi ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar